Kita dan Percik Cahaya
Di Pelataran senja, kaulempari langit dengan kegelapan
luka
Membenamkanku pada ufuk yang sayup. Lantas menyepuh roman usang pada
awan-awan berarak pulang
Hadirmu adalah percik janji di Seribu kisah
Menyalakan kilau kenangan di jenggala waktu, ketika Sang Surya karam terhantam waktu
Sedang Aku, Jingga
Tak lelah kau
sia-siakan dalam keremangan, meski harus menjelma siluet dan rela ditikam
malam
Kita hanyalah Senja dalam cinta yang
tak abadi
Enyah untuk punah
Sejenak mendekap
lindap ketika gemintang mulai menjelang
Hilang
Pergi tanpa pertanda kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar