Minggu, 18 November 2018

Kita dan Percik Cahaya





Kita dan Percik Cahaya


Di Pelataran senja, kaulempari langit dengan kegelapan luka

Membenamkanku pada ufuk yang sayup. Lantas menyepuh roman usang pada awan-awan berarak pulang

Hadirmu adalah percik janji di Seribu kisah

Menyalakan kilau kenangan di jenggala waktu, ketika Sang Surya karam terhantam waktu

Sedang Aku, Jingga

Tak lelah kau sia-siakan dalam keremangan, meski harus menjelma siluet dan rela ditikam malam

Kita hanyalah Senja dalam cinta yang tak abadi

Enyah untuk punah

Sejenak mendekap lindap ketika gemintang mulai menjelang

Hilang

Pergi tanpa pertanda kembali

 




 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar